Mungkin sebagian kita masih ingat pada
tahun 1990 dan pada tahun-tahun sebelumnya tentang satu film dan
sinetron misteri yang di angkat dari kisah misteri, yaitu Simanis
jembatan Ancol. Sebut saja Jembatan Ancol, yang dahulu merupakan
jembatan goyang, yang terletak di Jakarta Utara. Jembatan ini lebih
‘populer’ dibanding dengan jembatan lain yang lebih besar dan lebih
bagus di Jakarta. Bukan karena keunikan bentuk bangunan atau ukuran
jembatan ini, melainkan cerita di balik jembatan ini.
Pada 1995, seorang pelukis di
Ancol didatangi seorang perempuan yang meminta dilukis. Ketika itu hari
telah gelap dan gerimis mulai turun. Sesuai permintaan perempuan
tersebut, sang pelukis mulai menyapukan kuasnya pada permukaan kanvas.
Namun, saat sang pelukis baru menggambar setengah bagian tubuhnya,
perempuan itu menghilang. Warga percaya bahwa perempuan itu adalah Si
Manis Jembatan Ancol.
Mitos ini sudah dimulai puluhan
tahun sebelumnya. Di tahun 60-an ketika daerah Ancol masih berupa
empang-empang (tambak), seorang pendayung perahu pernah bertemu dengan
Si Manis. Perempuan itu naik perahu malam-malam dan membayar pendayung
tersebut dengan daun. Keterangan ini didapat dari Kostan Simatupan,
seorang fotografer keliling di Ancol.
Sebenarnya siapakah Si Manis Jembatan Ancol tersebut?
Berdasarkan tradisi lisan yang
berkembang di masyarakat sekitar, Si Manis tersebut bernama Mariyam (ada
juga yang mengatakan gadis itu bernama Siti Ariah), yaitu seorang gadis
manis kembang desa yang meninggal di kawasan jembatan Ancol dan
jasadnya dibuang setelah sebelumnya diperkosa.
Karena kematian yang tidak
wajar, akhirnya Mariyam menjadi ‘penunggu’ jembatan Ancol yang beberapa
kali menampakkan diri pada orang-orang tertentu. Seperti yang pernah
dialami oleh Anshori, penjual rokok di dekat pintu keluar Ancol. Anshori
mengaku pernah melihat Siti Ariah dari dekat. Ia membuka pertama kali
kios rokoknya di sini pada 1990, tepatnya di samping jembatan goyang.
Saat itu malam Jumat, Anshori
sedang menunggui kiosnya, agak gerimis. Sekitar pukul 1 pagi, lewat
seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh, perempuan itu berbalik arah
menghampiri kios Anshori sembari tersenyum. Anshori menyapa perempuan
yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu. Jarak Anshori dengan
perempuan itu kira-kira 50 cm.
Menurut Anshori, perempuan itu
berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan rok abu-abu. Setelah
ditanya hendak belanja apa, perempuan itu menghilang. Meski tidak
memakai pakaian serba putih, Anshori yakin perempuan itu adalah Si Manis
Jembatan Ancol.
Hotel
Horison Ancol, yang juga terletak di kawasan Ancol, pun tak lepas dari
cerita. Di hotel ini sering terlihat wanita cantik yang melintas di
depan mata tapi saat diperjelas wanita tersebut hilang entah kemana.
Konon wanita tersebut tak lain adalah sang tokoh legendaris ‘Si Manis
Jembatan Ancol’. Kabarnya management hotel membuat kamar khusus untuk si
hantu manis ini. Tidak percaya datang saja sendiri.
Masih dari kawasan Ancol,
Jakarta Utara. Selain Hotel Horison, Putri Duyung Ancol juga memiliki
cerita. Disalah satu bangunan putri duyung Ancol pernah ada suatu
kejadian di mana seorang wanita simpanan terbunuh secara mengenaskan.
Selain dari putri duyung,
kawasan arena balap mobil Ancol juga menyimpan sebuah cerita. Tahukah
anda, bahwa tempat ini merupakan tempat pertama kali ditemukannya mayat
terpotong (kasus mutilasi). Legenda mayat terpotong menjadi tiga belas
(13) bagian ini adalah rekor tersendiri yang mengawali peristiwa mayat
terpotong-potong lainnya di seputar Jakarta. Hingga saat ini pembunuhnya
tidak pernah ditemukan.
Selain jembatan Ancol, kali
sunter Ancol juga dianggap angker oleh masyarakat sekitar. Dahulu, di
kali ini pernah ada kejadian yang menewaskan banyak orang, yaitu
terperosoknya metro mini ke dalam kali sunter. Sehingga sebagian besar
penumpangnya tenggelam. Demikian sepenggal kisah misteri yang masih
dipercayai masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar